life. art. crazy mind. whatever

Jumat, 02 Desember 2011

Dimensi Kecerdasan


Sewaktu sekolah, nilai matematika saya sering jelek, dan saya menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Orang tua saya tidak mengizinkan saya masuk jurusan bahasa ataupun mengambil kuliah jurusan sastra. Sehari-hari kegiatan saya hanya menggambari kertas-kertas kosong di kelas, sampai mendapat teguran guru. Apa yang terjadi? Apakah saya kurang cerdas?
Kecerdasan adalah topik yang pasti akan dibicarakan dalam kehidupan. Selalu ada pertentangan antara anak yang cerdas dan kurang cerdas, tentang sistem ranking, dan tes-tes kecerdasan. Sebenarnya apa sih kecerdasan itu?
Definisi Kecerdasan
Binet dan Simon (dalam Gregory, 2007) mendeskripsikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk menilai, mengerti, dan menalar dengan baik. Wechsler mendeskripsikan kecerdasan sebagai kemampuan global individu untuk bergerak disertai tujuan, berpikir secara rasional, dan berinteraksi dengan baik dengan lingkungan. Thorndike mendeskripsikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk berespon dengan baik dari sudut pandang fakta. Dan masih banyak definisi lainnya mengenai kecerdasan.
Banyak ahli memperdebatkan mengenai definisi kecerdasan. Kecerdasan tidak dapat diukur dari satu sudut pandang saja. Dalam dunia akademik, Santrock (2011) mendeskripsikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan untuk beradaptasi serta belajar dari pengalaman-pengalaman.
Tes-tes Inteligensi
Perdebatan para ahli psikologi mengenai ukuran kecerdasan menghasilkan alat ukur berupa tes-tes inteligensi. Salah satu alat tes IQ (Intelligence Quotient) yang sering digunakan adalah alat tes milik Wechsler. Jumlah satuan IQ yang muncul biasanya antara 90-109 untuk anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. Apakah alat tes IQ menjadi satu-satunya alat ukur kecerdasan? Tentu saja tidak. Jangan cemas jika anda mendapatkan skor yang rendah atau biasa saja dalam tes-tes IQ. Alat tes IQ hanya mengukur kecerdasan manusia untuk keperluannya di bidang akademik, sedangkan kecerdasan manusia adalah konsep yang luas cakupannya.
Jenis-jenis kecerdasan
Persepsi bahwa kepintaran hanya milik dokter, ahli matematika, atau arsitek harus dibuang jauh-jauh. Faktanya, setiap individu memiliki kecerdasan dan keunikannya masing-masing. Beberapa ahli mengemukakan jenis-jenis kecerdasan yang ada pada manusia.
Cattel, Horn, dan Carrol (dalam Gregory, 2007) mengemukakan dua jenis inteligensi manusia yaitu fluid dan crystalized intelligence. Fluid intelligence adalah kecerdasan yang meliputi hal-hal seperti menggambar, membentuk konsep, membuat hipotesis, serta kemampuan menalar secara induktif maupun deduktif. Kecerdasan ini umumnya bersifat nonverbal dan sangat sedikit pengaruh budaya di dalamnya. Sebaliknya, crystalized intelligence adalah inteligensi seseorang mengenai budaya setempat. Kecerdasan ini umumnya berbentuk verbal. (Gregory, 2007).
Robert J. Sternberg (dalam King, 2006) mengemukakan tentang Triarchic Theory of Intelligence. Sternberg membagi kecerdasan dalam tiga bentuk yaitu kecerdasan analitis, kreatif, dan praktis. Keccerdasan analitis adalah kemampuan untuk menganalisis, memilih, mengevaluasi, membandingkan, dan mengkontras. Kecerdasan kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan, mendesain, memajukan, orisinalitas, dan imajinasi. Yang terakhir, kecerdasan praktis adalah kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan, mengimplementasi, dan mempraktikkan ide-ide. Ketiga jenis inteligensi ini tidak bersifat sendiri-sendiri namun bercampur. Setiap individu dapat memiliki inteligensi yang lebih dominan pada dirinya.
Salah satu teori tentang multiple intelligence yang terkenal adalah delapan dimensi kecerdasan menurut Howard Gardner. Gardner (dalam Santrock, 2011) mengemukakan mengenai delapan jenis inteligensi.
1. Verbal skills yaitu kemampuan untuk berpikir ke dalam kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri. Pemilik kecerdasan ini dapat menjadi penulis, jurnalis, atau pembicara.
2. Mathematical skills yaitu kemampuan untuk mengoperasikan bentuk-bentuk matematis. Pemilik kecerdasan ini dapat menjadi akuntan, ahli mesin, atau ilmuwan.
3. Spatial skills yaitu kemampuan untuk berpikir dalam bentuk tiga dimensi. Pemilik kecerdasan ini dapat menjadi arsitek, pilot, dan pelukis.
4. Bodily-kinesthetic skills yaitu kemampuan untuk memanipulasi objek dan mahir menggerakkan fisik. Pemilik kecerdasan ini dapat menjadi atlit, penari, atau ahli bedah.
5. Musical skills yaitu sensitivitas seseorang terhadap unsur-unsur suara. Pemilik kecerdasan ini dapat menjadi pemusik dan terapis musikal.
6. Intrapersonal skills yaitu kemampuan untuk mengerti akan dirinya sendiri dan secara efektif mengatur hidup sendiri. Pemilik kecerdasan ini biasanya adalah orang-orang teologi dan psikolog.
7. Interpersonal skills yaitu kemampuan untuk mengerti orang lain dan secara efektif berinteraksi dengan orang lain. Pemilik kecerdasan ini dapat menjadi guru.
8. Naturalist skills yaitu kemampuan untuk mengobservasi pola-pola alam dan mengerti alam. Pemilik kecerdasan ini dapat menjadi petani, ahli botani, atau ekolog.
Kecerdasan dan minat
Perbedaan kecerdasan pada masing-masing individu akan menumbuhkan minat yang berbeda-beda pada inividu yang bersangkutan. Jadi, jangan cemas jika anda tidak pandai matematika atau biologi, siapa tahu anda berbakat untuk menjadi penyanyi atau atlit?